Programaudit untuk pengujian substantif terhadap piutang usaha berisi prosedur audit yang dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraikan di atas. Berbagai prosedur audit dilaksanakan dalam lima tahap, yaitu: ADVERTISEMENT 1. Prosedur audit awal 2. Prosedur analitik 3. Pengujian terhadap transaksi rinci 4.
BABIX SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DAN SUBSTANTIF SAMPEL YANG REPRESENTATIF Memiliki karakteristik yang sama dengan populasi yaotu unsure yang disampel sama dengan yang tidak disampel Risikony adalah Sampling risk adalah karena pengujian yang kecil dari populasi. Cara mengurangi dengan meningkatkan ukuran sampling, seleksi sampel yang memadai.
Proseduraudit pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap 1. Prosedur audit awal Lakukan perosedur audit awal atas saldo akun aktiva tetap yang akan di uji lebih lanjut : 1) Usut saldo aktiva tetap yang tecantum di dalam neraca ke saldo akun aktiva tetap bersangkutan di buku besar. 2) Terhitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar
Lakukanperhitungan atas dana kas yang sudah ditentukan (lihat Petunjuk Program Audit Pengujian Substantif untuk Penghitungan Kas). B a n k : Tanyakan apakah di dalam perkiraan bank termasuk juga dana-dana lain diluar yang dimiliki perusahaan, misalnya dana perserikatan karyawan atau dana tabungan karyawan.
Proseduraudit ekuitas pemegang saham adalah cara yang digunakan auditor untuk membuktikan adanya kebenaran saldo modal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahunan. Apa program audit dalam pengujian substantif terhadap ekuitas pemegang saham tentunya harus membandingkan dengan akta pendirian yang telah disahkan oleh menteri hukum.
PengujianRincian Saldo Piutang UsahaDalam merancang pengujian atas rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus memenuhi masing-masing dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian rendah dan bukti substantif lainnya dapat diakumulasikan untuk menyediakan bukti yang
SamplingAudit Pada Pengujian Pengendalian dan Pengujian Subtansif Syauqi Subuh 2015-07-16T20:07:00+07:00 5.0 stars based on 35 reviews SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Ketika memilih sampel dari popuasi
Programaudit untuk Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi memuat : 1. Bagian penjelasan yang mencatat pemahaman yang diperoleh atas pengendalian intern, 2. Cakupan penjelasan dari prosedur-prosedur yang telah dilakukan ketika mendapatkan pemahaman atas pengendalian intern dan risiko pengendalian yang diperkirakan.
jqrm9H. 9. Pengujian Substantif Pengujian Substantif Audit. Auditor harus penghimpun bukti yang cukup untuk memperoleh dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pengujian substantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan keuangan yang signifikan. Jenis pengujian substantive Pengujian atas transkasi Prosedur analitis Pengujian terperinci atas saldo Pengujian atas transaksi Penguian atas transaksi substantive test of transaction meliputi prosedur – prosedur audit ntuk pengujian kecermatan pencatatan transaksi. Tujuan dilakukannya pengujian atas transaksi adalah untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah terotorisasi dengan pantas, dicatat, dan diikhtisarkan dalam jurnal dengan benar dan diposting ke buku besar dan buku pembantu dangan benar. Untuk menentukan apakah semua transaksi telah memenuhi tujuan audit untuk transaksi – Esixtence – Completeness – Accuracy – Classification – Timing – Posting and summarizing Prosedur Audit yang dilakukan dalam Pengujian Detai Transaksi – Tracing pilih satu sempel sales invoice dan telusur ke sales journal – Vouching pilih satu sempel transaksi yang di catat dalam sales journaldan telusur ke sales invoices. – Reperforming periksa kercermatan perkaliandan penjumlahan pada sales invoice. – Inquiring bertanya pada klien Prosedur Analitis prosedur analitis yang sering dilakuakan auditor adalah perhitungan rasio untuk membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan. tujuan penggunaan prosedur analitis adalah Memahami bidang usaha klien Menetapkan kemampuan kelangdungan hidup entitas Indikasi timbulnya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan Menggurangi pengujian audit yang lebih rinci Prosedur analitis dilakukan pada tiga tahap audit yang berbeda, yaitu Tahap perencanaan untuk membantu auditor menentukan bahan bukti lain yang di perlukan untuk memenuhi resiko audit yang di inginkan disyaratkan Selama pelaksanaan audit bersama- sama dengan pengujian atas transaksi dan pengujian terinci atas saldo bebas pilih Mendekati penyelesaian akhir audit sebagai pengujian kelayakan akhir disyaratkan pengujian terinci atas saldo pengujian terinci atas saldo memusatkan pada saldo akhit buku besar baik untuk akun neraca maupun labarugi, tetapi penekanan utama adalah pada neraca. Pengujian detail saldo akun yang direncaakan harus cukup memadai untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit dengan memuaskan. Metodologi perancangan pengujian detail saldo meliputi tahap – tahap sebagai berikut Menetapkan materialitas dan resiko audit ynag dapat di terima dan resiko bawaan suatu akun. Setelah estimasi awal mengenai materialitas untuk audit secara keseluruhan dan mengalokasikan totalnyake saldo akun telah di putuskan auditor, salah saji yang dapat di toleransi di tentukan untuk masing- masng saldo yang signifikan. Salah saji yang ditoleransi makin rendah akan menyebabkan pengujian terinci atas saldo makin besar. Menetapkan resiko pengendalian untuk suatu siklus akuntansi. Pengendalian yang efektif akan mengurangi resiko pengendalian dan dengan demikian mengurangi barang bukti yang diperlukan untuk pengujian substantive atas transaksi dan pengujian terinci atas saldo. Pengendalian yang tidak memadai meningkatkan bahan bukti substantive yang dibutuhkan. Merancang pengujian pengendalian, transaksi dan prosuder analisis untuk suatu siklus akuntansi. Pengujian dirancang dengan ekspektasi bahwa hasil tertentu akan diperoleh hasil yang diperkirakan ini akan mempengaruhi rancangan pengujian terinci atas saldo. Merancang pengujian detail saldo untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit, pengujian terinci atas saldo yang direncanakan meliputi prosedur audit, besar sempel, pos garing miring unsure yang dipilih dan saat pengujian. Prosedur-prosedur harus dipilih dan dirancang bagi masing-masing perkiraan dan masing-masing tujuan audit dalam setiap perkiraan. *dirangkum dari berbagai sumber – untuk kepentingan materi perkuliahan
BAB PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIFPerancangan pengujian substatif meliputi penentuan sifat, saat, dan luasnya pengujiansubstantif untuk setiap asersi laporan keuangan yang signifikan. Auditor menghubungkan asersi-asersi, tujuan, khusus audit,dan pengujian substantif dalam mengembangkan program audittertulis untuk pengujian to read all 13 pages?Previewing 6 of 13 pagesUpload your study docs or become a to read all 13 pages?Previewing 6 of 13 pagesUpload your study docs or become a member.
Apa itu Prosedur Substantif? Prosedur substantif adalah metode atau pengujian audit yang dirancang oleh auditor untuk mengevaluasi laporan keuangan perusahaan yang mengharuskan auditor untuk membuat bukti konklusif untuk memverifikasi kelengkapan, keakuratan, keberadaan, kejadian, pengukuran, dan penilaian asersi audit keuangan. catatan bisnis. Penjelasan Maksud di balik pelaksanaan prosedur Substantif oleh auditor adalah untuk memeriksa bahwa tidak ada kesalahan penyajian material dalam catatan keuangan bisnis, yaitu lengkap, akurat, valid, dan semua informasi material diungkapkan. Metode yang diikuti termasuk menguji saldo akun, memeriksa entri umum, dan penyesuaian lain yang dilakukan saat menyiapkan laporan keuangan perusahaan, dan itu juga termasuk membuat pertanyaan tentang transaksi yang mencurigakan. Beberapa contoh dapat berupa konfirmasi pihak eksternal seperti mengonfirmasi saldo bank perusahaan dari Bank secara langsung, melakukan penghitungan inventaris fisik, mengonfirmasi hutang dari kreditor bisnis, dll. Contoh Prosedur Substantif Misalnya ada perusahaan bernama BSR Trading, yang laporan keuangannya menunjukkan saldo sebagai berikut Saldo kas $ Saldo bank $ Saldo piutang sebesar $ Saldo hutang dagang $ Persediaan $ Adapun prosedur substantif yang dapat diikuti pada neraca di atas adalah Verifikasi fisik saldo kas dilakukan untuk memeriksa keakuratan saldo. Untuk memverifikasi saldo bank sebesar $ auditor harus mengirimkan surat tertulis ke bank klien untuk mengonfirmasi bahwa saldo klien dalam pembukuan bank adalah sama dengan saldo dalam pembukuan klien dan jika ada Jika ada ketidaksesuaian maka pertama-tama pernyataan rekonsiliasi bank harus disiapkan, dan jika masih ada perbedaan maka auditor harus melakukan penyelidikan untuk mengetahui perbedaan tersebut. Untuk saldo piutang, faktur penjualan harus diverifikasi, dan juga debitur dapat diminta untuk mengkonfirmasi saldo mereka. Untuk saldo Hutang Dagang, faktur pembelian harus diverifikasi, dan juga Kreditor dapat diminta untuk mengkonfirmasi saldo mereka. Untuk memeriksa saldo pembelian persediaan, faktur, serta faktur penjualan harus diverifikasi, dan penghitungan fisik persediaan harus dilakukan. Jenis Ada dua jenis yaitu sebagai berikut 1 - Uji Detail Pengujian detail mengacu pada proses pengumpulan bukti yang membantu dalam mengevaluasi kebenaran saldo akun, pengungkapan, dan transaksi akuntansi lainnya yang dilakukan oleh entitas bisnis dalam laporan keuangannya. 2 - Prosedur Analitis Substantif Prosedur analitik merupakan metode penting yang dilakukan saat melakukan proses audit. Prosedur analitis, evaluasi dilakukan atas laporan keuangan dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan dan non-keuangan. Misalnya, perhitungan rasio, perbandingan saldo tahun lalu dengan tahun berjalan, dll. Prosedur Substantif untuk Transaksi Rekening Ini diikuti untuk memeriksa pembelian bahan baku bisnis Pertama, pesanan pembelian dan masing-masing faktur harus diverifikasi, dan kemudian faktur dicocokkan dengan GRN nota penerimaan barang untuk memeriksa bahwa untuk setiap faktur pembelian, barang masing-masing telah diterima. Tarif dan jumlah pembelian yang ada dalam pesanan pembelian harus sama dengan faktur pembelian. Kemudian posting barang yang diterima di akun buku besar yang relevan harus diverifikasi. Kemudian prosedur cut-off pada pembelian harus dilakukan. Last but not least, prosedur analitik dilakukan dengan membandingkan tren pembelian tahun lalu dengan pembelian saat ini, dan jika ada perbedaan besar dalam tren tersebut, maka alasan perbedaan tersebut harus ditemukan. Prosedur substantif diikuti untuk memeriksa transaksi pihak Terkait bisnis Transaksi dengan pihak terkait penting karena transaksi tersebut memiliki peluang lebih besar untuk tidak akurat karena dengan pihak yang terkait dengan pemilik / direktur perusahaan. Auditor harus memperoleh bukti yang relevan untuk memeriksa sifat, tujuan, dan luas transaksi tersebut, dan juga, harus dievaluasi bahwa transaksi tersebut pada harga wajar. Pentingnya Prosedur substantif penting untuk memeriksa keakuratan & kelengkapan transaksi bisnis, pengukuran & penilaian aset atau kewajiban bisnis itu dan untuk memeriksa bahwa pengungkapan semua item material dilakukan dengan benar, dll. Prosedur ini penting saat melakukan audit untuk mengomentari kebenaran dan kewajaran laporan keuangan perusahaan. Ini memberikan jaminan atas asersi berikut kepada auditor Adanya aset dan liabilitas pada tanggal tertentu. Aset yang dilaporkan harus dimiliki oleh perusahaan pada tanggal yang ditentukan. Kewajiban yang dilaporkan harus menjadi kewajiban perusahaan untuk membayar pada tanggal tertentu. Semua aset dan kewajiban yang ada harus dinilai dengan tepat dan dicatat dalam laporan keuangan perusahaan. Peristiwa atau transaksi yang dicatat harus terkait dengan periode audit itu saja. Transaksi dicatat pada jumlah yang benar, dan hanya biaya dan pendapatan yang dicatat yang berkaitan dengan periode itu. Kesimpulan Prosedur audit substantif adalah pengujian yang dirancang untuk mengumpulkan bukti-bukti tentang transaksi bisnis sehingga kejadian, keabsahan, keberadaan transaksi dapat diverifikasi, dan keakuratan perlakuan akuntansinya dapat diperiksa.